https://www.setengahbaya.info/blog/read/3181/penatalaksanaan-kriptorkismus.html
Kriptorkismus adalah testis yang tidak turun, sebuah kondisi di mana salah satu atau kedua testis gagal untuk bergerak dari perut, di mana mereka dikembangkan sebelum kelahiran, ke dalam skrotum.[1] Kriptorkismus berasal dari bahasa Yunani yaitu cryptos yang berarti tersembunyi dan orchis yang dalam bahasa latin disebut testis.[2]
Dari hasil penelitian para ahli, menyatakan bahwa ada beberapa penyebab dari kriptorkismus di antarnya:
A. Abnormalitas gubernakulum testis
Penurunan testis dipandu oleh gubernakulum.[3] Massa gubernakulum yang besar akan mendilatasi jalan testis, kontraksi, involusi, dan traksi serta fiksasi pada skrotum akan menempatkan testis dalam kantong skrotum.[3] Ketika tesis telah berada di kantong skrotum gubernakulum akan diresorbsi Bila struktur ini tidak terbentuk atau terbentuk abnormal akan menyebabkan maldesensus testis.[3]
B. Defek intrinsik testis
Maldesensus dapat disebabkan disgenesis gonadal dimana kelainan ini membuat testis tidak sensitif terhadap hormon gonadotropin.[3] Teori ini merupakan penjelasan terbaik pada kasus kriptorkismus unilateral.[3] Juga untuk menerangkan mengapa pada pasien dengan kriptorkismus bilateral menjadi steril ketika diberikan terapi definitif pada umur yang optimum.[3] Banyak kasus kriptorkismus yang secara histologis normal saat lahir, tetapi testisnya menjadi atrofi / disgenesis pada akhir usia 1 tahun dan jumlah sel germinalnya sangat berkurang pada akhir usia 2 tahun.[3]
C.Defisiensi stimulasi hormonal / endokrin
Hormon gonadotropin maternal yang inadequat menyebabkan desensus inkomplet.[3] Hal ini memperjelas kasus kriptorkismus bilateral pada bayi prematur ketika perkembangan gonadotropin maternal tetap dalam kadar rendah sampai 2 minggu terakhir kehamilan.[3] Tetapi teori ini sulit diterapkan pada kriptorkismus unilateral.[3] Tingginya kriptorkismus pada prematur diduga terjadi karena tidak adequatnya HCG menstimulasi pelepasan testosteron masa fetus akibat dari imaturnya sel Leydig dan imaturnya aksis hipothalamus-hipofisis-testis.[3] Dilaporkan suatu percobaan menunjukkan desensus testis tidak terjadi pada mamalia yang hipofisenya telah diangkat.[3]